Halaman
81
Belajar Apa di Pelajaran 8?
Belajar Memahami Drama
Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan.
Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak
pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama,
kamu dapat memulainya dengan mengidentifikasi unsur-
unsur dalam naskah drama yang dibaca atau didengar.
8
Mengidentifikasi unsur teks
drama melalui kegiatan
membaca
Menceritakan isi drama melalui
kegiatan mendengarkan
Alokasi waktu untuk Pelajaran 8 = 20 jam pelajaran
1 jam pelajaran = 35 menit
82
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas VI
A
Pernahkah kamu menonton pementasan drama anak
di kotamu? Menonton drama anak sangat mengasyikkan.
Kamu akan merasa terhibur. Banyak hal yang dapat kamu
perhatikan ketika menonton sebuah pementasan drama.
Misalnya, kostum yang dikenakan para pemain atau latar
yang digambarkan di atas panggung pementasan.
Sebuah drama dapat ditonton dalam bentuk pementasan
dan dapat pula dibaca dalam bentuk naskah drama. Pada
Semester 1, kamu pernah belajar memahami unsur-unsur
dalam sebuah cerita. Naskah drama tidak jauh berbeda dengan
sebuah cerita atau dongeng. Naskah drama mempunyai
unsur-unsur sebagai berikut.
1. Tokoh
2. Sifat tokoh (watak)
3. Latar
4. Tema
5. Jalan cerita (alur)
6. Amanat
Ketika membaca naskah drama, carilah unsur-unsur
tersebut. Tandailah unsur-unsur yang kamu tentukan.
Temukan pula kutipan dalam naskah drama yang menjelaskan
unsur-unsur yang kamu temukan.
Sebuah naskah drama bertujuan untuk dipentaskan.
Oleh karena itu, dalam naskah drama juga terdapat petunjuk
untuk pementasan drama. Petunjuk tersebut berupa gambaran
suasana panggung dan tingkah laku pemain.
Mari, Belajar Memahami
Isi Naskah Drama
Pada pembelajaran kali ini, kamu akan belajar memahami
unsur-unsur naskah drama. Setelah pembelajaran ini, kamu
dapat mengetahui unsur-unsur dalam naskah drama,
menemukan unsur-unsur dalam naskah drama yang dibaca,
dan menjelaskan unsur-unsur dalam naskah drama yang
dibaca.
83
Belajar Memahami Drama
Sekarang bacalah naskah drama berikut ini.
Cermin Penunjuk Sifat Buruk
Suasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali
cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk
ke kamar mem
bangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera bangun dan menghampiri
salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat
bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin
kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuah meja. Ia memandangi bayangan dirinya
sambil tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya,
dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.
Ratu
: "Pengaw
al... cepat ke sini!" (
Dua orang pengawal datang
tergopoh
).
Pengawal 1 : "A-ada apa, Ratu?”
Ratu
: (
menunjuk ke bawah
) "Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian
harus segera mencari penggantinya!"
Pengawal 2 : (
kebingungan
) "Ke mana kami harus mencari nya, Ratu?"
Ratu
: "Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!"
Kedua pengawal itu lalu segera pergi ke pasar kota.
Suasana pasar kota ramai. Kedua pengawal berjalan menuju toko tempat sang
Ratu biasa membeli cermin. Di sana mereka segera menghampiri seorang bapak tua
yang juga pemilik toko.
Pengawal 1 : "Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah
kau membantuku?"
Pemilik toko : "Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah me miliki banyak cermin?"
Pengawal 2 : "Tapi sekarang, sebuah cermin nya pecah dan sang Ratu ingin
mendapatkan penggantinya."
Pemilik toko : "Oh maaf, Tuan! Sejak dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis."
Pengawal 1 : "Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?"
Pemilik toko : (
kebingungan
) "Entahlah, aku pun sedang kesusahan mencari
persediaan cermin untuk dijual.”
Kedua pengawal itu lalu keluar dari toko cermin. Wajah mereka penuh kebingungan.
Ketika sedang berjalan, mereka tanpa sengaja melihat seorang pemuda yang sedang
duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak
dari kayu. Kedua pengawal menghampiri pemuda itu.
Pengawal 2 : "Apakah cermin itu akan kau jual?"
Pemuda
: (
menoleh ke cermin di sampingnya
) "Benar Tuan, tapi sejak tadi tak
juga ada orang yang mau membeli."
Pengawal 1 : (
tersenyum
) "Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu."
Pemuda
: (
kaget
) "Tapi, tuan cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang
Ratu tidak menyukainya."
84
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas VI
Ratu
: "Hah..."
Pemuda
: (
berkata sambil menunduk
) "Maaf Ratu, cermin itu memang
bukan cermin biasa. Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk
sese orang."
Ratu
: (
memandang ke arah pemuda
) "Lalu, apa maksudnya cermin itu
me nunjukkan ada banyak ulat di wajahku?"
Pemuda
: "Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu."
Ratu
: (marah) "Kau ingin bilang kalau aku serakah?"
Pemuda
: "Hamba hanya mengingatkan. Selama ini, Ratu sering membeli
barang berlebih walaupun se benarnya tidak begitu penting."
Ratu
: "Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah?"
Pemuda
: "Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi,
jangan sampai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu
pimpin."
Ratu
: (
terdiam sejenak mendengar jawaban pemuda. Ia tersenyum
) "Kau
benar anak muda. Aku memang telah me
lupakan tanggung jawab-
ku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin
milikku?"
Pemuda
: "Lebih baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka
bercermin, mereka akan selalu teringat pada Ratu mereka yang
bijaksana."
Pengawal 1 : (
berkata sambil
membentak
) "Cermin,
ya, tetap cermin. Apa
bedanya?"
Pengawal 2 : "Sudahlah, kau ikut
kami saja ke istana."
Si pemuda lalu berjalan menuju
istana. Setibanya di istana, kedua
pengawal tersebut segera mengantarkan
si pemuda ke hadapan Ratu.
Ratu
: "Apakah cermin itu
milikmu?"
Pemuda
: (
berkata dengan takut-
takut
) "Benar Ratu,
tapi hamba ragu kalau
Ratu menyukai cermin
ini."
Sang Ratu menghampiri cermin
milik pemuda tersebut. Ia segera berkaca.
Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat
pasi.
85
Belajar Memahami Drama
Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban pemuda tersebut.
Ratu
: "Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?"
Pemuda
: "Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?"
Ratu
: "Dengan cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk
yang ada dalam hatiku."
Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat
itu, tak ada lagi seribu cermin yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu
cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.
Naskah drama ini adalah hasil pengubahan dari cerpen
"Cermin Penunjuk Sifat Buruk"
Sumber
:
Bobo
, 22 Februari 2007
Ayo, Berlatih
Apakah kamu sudah memahami dan menemukan
unsur-unsur dalam naskah drama tersebut? Untuk menguji
pemahamanmu, kerjakan perintah berikut.
1. Tuliskan nama-nama tokoh dalam drama tersebut dan
jelaskan pula bagaimana sifat tokoh-tokoh tersebut.
2. Tuliskan latar yang ada dalam naskah drama tersebut.
3. Jelaskan tema dan amanat dari drama tersebut.
4. Apakah, menurutmu, drama tersebut menarik? Sertakan
alasanmu.
5. Susunlah kalimat berikut sesuai urutan jalan cerita
naskah drama tersebut.
a. Kedua pengawal mencari cermin di pasar.
b. Sang Ratu bangun dari tidur.
c. Kedua pengawal bertemu pemilik toko cermin.
d. Pemuda pemilik kaca bertemu sang Ratu.
e. Ratu sadar akan kesalahannya.
f. Ratu becermin dan salah satu cerminnya pecah.
g. Ratu memerintahkan pengawal mencari cermin.
h. Kedua pengawal bertemu pemuda pemilik cermin.
i. Ratu becermin dan mendapati bayangan wajahnya
dipenuhi ulat.
j. Kedua pengawal memaksa si pemuda bertemu sang
Ratu.
86
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas VI
B
Mari, Menceritakan Isi
Drama
Sebuah drama akan semakin lengkap jika sudah
dipentaskan. Banyak hal yang harus dipersiapkan dari
sebuah pementasan drama, di antaranya kostum para pemain,
pengaturan panggung, dan tentu saja latihan pemeranan tokoh.
Membuat pementasan memerlukan persiapan yang lama.
Pada pembelajaran ini, kamu hanya belajar menceritakan isi
naskah drama yang dibacakan.
Ketika mendengarkan drama, siapkan catatan untuk
mengidentifikasi unsur-unsur drama (tokoh, sifat, latar,
tema, alur, dan amanat). Setelah mengidentifikasi unsur-
unsur drama, cobalah tulis isi drama yang dibacakan. Kamu
harus tetap mempertahankan alur cerita sesuai naskah drama
aslinya. Ceritakanlah isi drama yang didengar berdasarkan
hasil tulisanmu.
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu belajar
memahami unsur-unsur naskah drama. Sekarang, kamu
akan belajar menceritakan isi naskah drama yang dibacakan.
Setelah pembelajaran ini, kamu dapat mengetahui
unsur-unsur (tokoh, sifat, latar, tema, alur, dan amanat)
dalam drama yang dibacakan dan menuliskan isi drama
berdasarkan unsur-unsur yang telah ditemukan. Setelah
itu, kamu dapat menceritakan isi drama yang dibacakan
dengan mempertahankan alur dari naskah aslinya.
Tugas untuk Kamu
Carilah sebuah naskah drama anak di perpustakaan sekolahmu. Bacalah
naskah drama tersebut. Jelaskanlah tokoh, sifat tokoh, latar, tema, amanat,
dan jalan cerita drama tersebut. Diskusikan bersama teman-temanmu.
87
Belajar Memahami Drama
Tikus-Tikus Nakal
Suasana di depan sekolah pada suatu siang sepulang sekolah. Terlihat seorang
anak sekolah bernama Deri membeli beberapa kantung kacang dari sebuah warung.
Ia segera pulang ke rumahnya.
Suasana rumah Deri. Deri membuka sepatu dan kaus kakinya. Ia meletakkannya
begitu saja di belakang pintu rumahnya. Ia lalu segera pergi ke kamarnya. Ibunya
melihat tindakan Deri.
Ibu : (
marah
) "Deri, sepatumu jangan diletakkan sembarangan.
Kan,
sudah ibu
sediakan rak khusus untuk menyimpan sepatu."
Deri : (
menyeka keringat di keningnya
) "Deri
kan
capek, Bu. Hari ini rasa nya gerah
banget
.
Lagian,
kan
ada Bi Surti."
Ibu :
"Bi Surti pulang kampung selama tiga hari.
Lagian,
kenapa kamu menanyakan
Bi Surti?"
Deri : "Biasanya
kan
Bi Surti yang suka membereskan sepatuku."
Ibu : (
kesal
) "Untuk hal seperti ini, Ibu rasa kamu bisa me
ngerjakannya
sendiri."
Deri : (
segera mengambil sepatu dan kaus kakinya yang ber
serakan
) "Aahh... Ibu."
Deri segera masuk ke kamarnya. Suasana berganti menjadi kamar Deri. Di kamar,
terdapat sebuah tempat tidur kecil, kipas angin, meja belajar, dan sebuah tempat
sampah. Deri merebahkan diri di atas tempat tidurnya. Ia melemparkan tasnya ke
samping bawah meja belajarnya. Ia belum mengganti baju seragamnya. Lalu, ia
menyalakan kipas angin.
Deri : (
sambil membaca buku yang diambilnya dari meja belajar
) "Ahh... begini
kan
lebih enak...."
Deri membuka bungkus kacang yang ia beli tadi. Ia membuka satu per satu dan
melemparkan begitu saja kulit-kulit kacang ke bawah tempat tidurnya.
Suasana malam. Deri tidak bisa tidur. Ia mendengar suara-suara aneh.
Ciiitttt... cit... cittt.... Deri ketakutan. Dari kolong tempat tidurnya, keluar seekor tikus.
Deri kaget. Ia paling takut pada tikus. Tidak berapa lama kemudian, beberapa ekor
tikus keluar dari kolong tempat tidurnya. Deri mengambil sapu ijuk.
Deri : (
mencoba mengusir tikus-tikus
) "Ukhhh... mengganggu saja!" (
memukul
seekor tikus
)
Beberapa tikus malah menghampiri Deri
.
Deri : (
ketakutan dan menjerit-jerit
) "Ibu, Ibu
tolongin
Deri!"
Ibu : (
membuka pintu kamar Deri
) "Ada apa
kok
kamu teriak-teriak?"
Bentuklah kelompok beranggotakan lima orang.
Tunjuklah satu orang anggota untuk membacakan naskah
drama berikut ini. Sementara itu, anggota yang lain menutup
buku teksnya dan menyimak pembacaan tersebut.
88
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas VI
Deri : (
wajahnya pucat
) "Ibu, banyak si
Jerry!"
Ibu
: "Jerry, siapa itu Jerry?"
Deri : (
menunjuk ke bawah tempat
tidurnya
) "Maksud Deri banyak
tikus kecil."
Ibu : (
kebingungan
) "Di mana?"
Deri : "Itu di bawah tempat tidur Deri!
Deri takut. Deri tidak mau tidur di
kamar Deri."
Ibu
: "Ya sudah, malam ini kamu tidur
bersama kakakmu saja."
Suasana pagi hari. Ibu masuk ke kamar
Deri. Ia kaget melihat sampah-sampah
berserakan di bawah tempat tidur Deri.
Ibu : (
berteriak, mukanya cemberut
)
"Derii...sini!"
Deri : (
memakai seragam sekolah
) "Ya
ada apa, Bu?"
Ibu :
"Lihat!" (
menunjuk ke sampah
yang berserakan
) "Kamu jorok
sekali. Pantas banyak tikus di
kamarmu."
Deri : (
malu dan tertunduk
) "Habis bagaimana
dong
?"
Ibu : "
Lho kok,
malah tanya. Mulai sekarang kamu harus menjaga kebersihan
kamarmu. Kamu jangan membuang sampah sembarangan lagi.
Kan,
sudah
ibu sediakan tempat sampah di kamarmu (
menunjuk ke tempat sampah
).
Apa perlu Ibu membuatkan plang peringatan di sini?"
Deri : "Ibu bisa saja. Deri janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi.
Deri kapok sama si Jerry-Jerry nakal."
Ibu : (
tersenyum
) "Ya sudah, sekarang kamu pergi sekolah. Pulang sekolah nanti,
kamu harus membersihkan kamar mu."
Deri : "Baik, Bu!"
Sejak saat itu, Deri selalu menjaga kebersihan kamar nya.
Naskah drama ini adalah hasil pengubahan dari cerpen "Tikus-Tikus Nakal".
Sumber
:
Bobo
, 22 Februari 2007
89
Belajar Memahami Drama
Ayo, Berlatih
Kerjakan perintah berikut. Gunakan catatanmu sebagai
sumber informasi.
1. Tuliskan dan jelaskan unsur-unsur drama tersebut.
2. Bagaimana pendapatmu tentang isi drama tersebut?
3. Tulislah kembali isi drama tersebut dengan kata-katamu
sendiri, kemudian sampaikanlah di depan temanmu.
Mintalah pendapat dari teman-temanmu.
Tugas untuk Kamu
Buatlah empat kelompok dalam kelasmu. Setiap kelompok membuat
sebuah pementasan drama sederhana. Kamu dapat memakai naskah drama
yang ada dalam buku ini atau mencari naskah drama anak yang lain.
Berlatihlah dengan bimbingan gurumu. Lalu, pentaskanlah drama tersebut
pada pentas seni yang diadakan sekolahmu.
90
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas VI
Inti Pelajaran Ini
Manfaat Pelajaran Ini
Drama dapat ditonton dalam bentuk pementasan dan dapat pula dibaca
dalam bentuk naskah drama. Naskah drama mempunyai unsur-unsur tokoh,
watak, latar, tema, alur, dan amanat. Dengan memahami unsur-unsur dalam
naskah drama, kamu akan memahami drama secara utuh. Hasil pemahaman
terhadap isi naskah drama dapat kamu sampaikan kepada orang lain. Ketika
menyampaikannya, kamu harus tetap mempertahankan alur dalam drama.
Sungguh mengasyikkan bukan kegiatan mendengarkan dan membaca
naskah drama? Apakah kamu sudah bisa memahami isi drama? Jika masih
mendapat kesulitan, bertanyalah kepada teman atau gurumu.
Jika sudah memahami isi drama, kamu dapat menceritakannya kepada
orang lain. Menceritakan drama sesuai alur naskah aslinya adalah bentuk
latihan berbicara secara runtut.